Padang — Universitas Ekasakti menyelenggarakan Workshop Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2026 pada Senin hingga Selasa, 15–16 Desember 2025. Kegiatan yang berlangsung di lingkungan kampus Universitas Ekasakti ini diikuti oleh dosen dari berbagai fakultas sebagai bagian dari upaya penguatan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
Workshop ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam menyusun proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas serta berdaya saing tinggi dalam skema pendanaan nasional. Dalam kegiatan tersebut, panitia menghadirkan dua narasumber yang memiliki kompetensi dan pengalaman luas di bidangnya masing-masing.
Pemateri pertama, Juliani Ibrahim, S.Sc., Ph.D, menyampaikan materi bertajuk Kiat-Kiat Lolos Penelitian Eksakta. Dalam pemaparannya, Juliani menekankan pentingnya ketepatan metodologi, kebaruan riset, serta konsistensi antarbagian proposal penelitian. Ia menjelaskan bahwa banyak proposal penelitian yang tidak lolos seleksi bukan karena gagasan yang lemah, melainkan karena tidak selaras dengan panduan dan skema pendanaan yang berlaku.
“Penelitian eksakta harus menunjukkan kejelasan masalah, kekuatan data awal, dan potensi kontribusi ilmiah yang nyata. Reviewer sangat teliti pada aspek metodologi dan keterukuran hasil penelitian,” ujar Juliani di hadapan peserta workshop.
Menurutnya, dosen juga perlu memahami secara mendalam karakteristik skema hibah yang dituju agar proposal yang diajukan benar-benar relevan dan sesuai dengan prioritas pendanaan. Ia mengingatkan agar peneliti tidak mengabaikan aspek luaran yang terukur dan realistis.
Sementara itu, materi Kiat-Kiat Lolos Pengabdian kepada Masyarakat disampaikan oleh Dr. Ir. Murnita, MP. Dalam sesi tersebut, Murnita menyoroti pentingnya pemetaan masalah yang benar-benar berasal dari kebutuhan mitra dan masyarakat sasaran. Ia menegaskan bahwa program pengabdian tidak boleh bersifat seremonial semata, tetapi harus memberikan dampak nyata dan berkelanjutan.
“Proposal pengabdian yang kuat adalah yang mampu menunjukkan hubungan jelas antara permasalahan mitra, solusi yang ditawarkan, serta keberlanjutan program setelah kegiatan selesai,” jelas Murnita. Ia juga membagikan sejumlah contoh praktik pengabdian yang berhasil memperoleh pendanaan karena memiliki indikator keberhasilan yang jelas dan terukur.
Workshop berlangsung secara interaktif dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Para peserta tampak antusias menggali berbagai strategi teknis, mulai dari penyusunan latar belakang masalah, pemilihan skema hibah yang tepat, hingga kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan proposal penelitian dan pengabdian.
Melalui kegiatan ini, Universitas Ekasakti berharap para dosen semakin siap menghadapi kompetisi pendanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Tahun Anggaran 2026. Workshop ini sekaligus menjadi wujud komitmen universitas dalam memperkuat budaya riset dan pengabdian yang berkualitas, kompetitif, dan berdampak bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta kesejahteraan masyarakat.(sahkato.com)