Padang, 17 Desember 2024 – Dalam upaya memanfaatkan potensi tanaman lokal untuk mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan, Universitas Ekasakti (UNES) meluncurkan program penelitian pengembangan tanaman sorgum di kawasan Sikayan-Indarung. Kegiatan ini melibatkan tim peneliti lintas disiplin ilmu dari fakultas-fakultas terkait dan didukung oleh masyarakat setempat.
Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi Pembelajaran Universitas Ekasakti, Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi Universitas Ekasakti dalam pemberdayaan masyarakat melalui penelitian berbasis kebutuhan lokal. "Sorgum memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif yang juga adaptif terhadap perubahan iklim. Melalui penelitian ini, kami berharap dapat menciptakan inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat Sikayan-Indarung dan sekitarnya," ujar Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si.
Sikayan-Indarung dipilih sebagai lokasi penelitian karena wilayah ini memiliki lahan yang cocok untuk budidaya sorgum. Selain itu, tingginya minat masyarakat terhadap pengembangan tanaman sorgum menjadi faktor pendorong. Tim peneliti Universitas Ekasakti akan melakukan penelitian terintegrasi, mulai dari pembibitan, pengelolaan lahan, hingga proses pascapanen sorgum. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sorgum sekaligus membuka peluang untuk pengembangan industri berbasis sorgum di daerah tersebut.
Proyek ini tidak hanya fokus pada aspek pertanian, tetapi juga melibatkan penelitian multidimensi, seperti pengolahan produk turunan sorgum menjadi kecap, beras, tepung, dan etanol. "Kami ingin memastikan bahwa hasil penelitian ini memberikan manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat," jelas Rosnita Rauf, S.T., M.T.
Selain itu, penelitian ini juga mencakup penerapan teknologi Smart Farming, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya sorgum melalui pemanfaatan sensor, data analitik, dan sistem otomatisasi. "Teknologi ini akan sangat mendukung keberhasilan budidaya sorgum," jelas Harry Setya Hadi, S.Kom, M.Kom.
Pada tahap awal, tim peneliti telah melakukan survei lahan dan diskusi bersama Koperasi Tani Serumpun Bambu di Sikayan-Indarung. Para petani menyambut baik inisiatif ini dan siap berkolaborasi dengan Universitas Ekasakti untuk mengembangkan teknik budidaya sorgum yang lebih modern dan efisien.
“Kami senang bisa bekerja sama dengan Universitas Ekasakti. Dengan pendampingan dari para peneliti, kami yakin hasil panen sorgum kami akan meningkat,” kata Pak Baharudin Udik sebagai Ketua Koperasi Tani Serumpun Bambu.
Program ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Ekasakti yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman langsung di lapangan, mulai dari proses penelitian hingga implementasi teknik budidaya.
Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung hingga akhir tahun 2025, dengan target menghasilkan panduan teknis SOP budidaya sorgum yang dapat diterapkan secara luas di daerah lain. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Universitas Ekasakti optimis bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan, baik bagi masyarakat Sikayan-Indarung maupun dunia penelitian pertanian di Indonesia.