Padang, 17 Februari 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ekasakti sukses menggelar workshop bertajuk “Pembuatan Proposal Penelitian Bidang Eksakta dan Sosial: Menyambut Peluang Hibah Tahun 2025”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam menyusun proposal penelitian yang berkualitas serta meningkatkan peluang mendapatkan hibah penelitian. Acara ini dihadiri oleh 63 dosen dari berbagai program studi di Universitas Ekasakti.
Workshop ini dibuka secara resmi oleh Ketua LPPM Universitas Ekasakti, Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si., yang juga bertindak sebagai narasumber pertama. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya penelitian bagi dosen, baik dalam aspek pengembangan ilmu pengetahuan maupun sebagai bagian dari kewajiban akademik.
“Penelitian merupakan salah satu pilar utama dalam dunia akademik. Seorang dosen tidak hanya berkewajiban mengajar, tetapi juga harus aktif dalam penelitian untuk berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan serta memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujar Prof. Ketut Budaraga.
Beliau juga menambahkan bahwa Universitas Ekasakti terus mendorong dosen untuk meningkatkan kualitas penelitian mereka dengan menyediakan berbagai fasilitas dan bimbingan. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah penelitian yang dihasilkan, universitas dapat meningkatkan reputasi akademiknya, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sesi kedua diisi oleh Prof. Ir. Irfan Suliansyah, MS., yang membahas secara mendalam tentang teknik penyusunan proposal penelitian di bidang eksakta. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan tahapan-tahapan dalam menyusun proposal penelitian yang sistematis, mulai dari identifikasi masalah, perumusan hipotesis, hingga metode penelitian yang harus diterapkan.
“Dalam bidang eksakta, kejelasan metodologi dan validitas data menjadi faktor utama yang menentukan kualitas penelitian. Oleh karena itu, dosen harus benar-benar memahami bagaimana menyusun metodologi yang sesuai agar proposal penelitian dapat diterima oleh penyedia hibah,” ujar Prof. Irfan Suliansyah.
Beliau juga memberikan berbagai contoh proposal penelitian yang berhasil mendapatkan hibah, serta membagikan tips dalam memilih topik yang memiliki peluang besar untuk didanai. Menurutnya, penelitian di bidang eksakta harus memperhatikan aspek kebaruan (novelty), kebermanfaatan, dan kesesuaian dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan industri.
Pada sesi ketiga, Dr. Roni Ekha Putera, S.IP., MPA. memberikan materi mengenai strategi penyusunan proposal penelitian di bidang sosial. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa penelitian sosial memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan penelitian eksakta, terutama dalam hal metodologi dan analisis data.
“Penelitian sosial lebih menitikberatkan pada aspek fenomena sosial, perilaku manusia, dan kebijakan publik. Oleh karena itu, dalam penyusunan proposal penelitian sosial, sangat penting untuk memperjelas fokus penelitian, relevansi, serta dampak yang diharapkan,” jelas Dr. Roni Ekha Putera.
Beliau juga menekankan pentingnya penggunaan teori yang kuat sebagai dasar analisis, serta metode penelitian yang dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel. Selain itu, beliau memberikan wawasan tentang bagaimana menulis proposal yang persuasif agar memiliki daya tarik bagi penyedia hibah.
Workshop ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para peserta. Dalam sesi diskusi, banyak dosen yang aktif mengajukan pertanyaan terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi dalam menyusun proposal penelitian. Beberapa peserta juga berbagi pengalaman mereka dalam mengajukan hibah penelitian sebelumnya, baik yang berhasil maupun yang belum mendapatkan pendanaan.
Salah satu peserta, Dr. Anita Kusuma, M.Pd., menyatakan bahwa workshop ini sangat bermanfaat dalam membantunya memahami strategi yang lebih efektif dalam menyusun proposal penelitian.
“Saya merasa mendapatkan banyak wawasan baru, terutama dalam hal bagaimana menyusun proposal penelitian yang lebih terstruktur dan menarik bagi penyedia hibah. Semoga dengan adanya workshop ini, lebih banyak dosen Universitas Ekasakti yang berhasil mendapatkan hibah penelitian,” ujar Dr. Anita.
Sebagai penutup acara, Harry Setya Hadi, S.Kom, M.Kom sebagai sekretaris LPPM menyampaikan materi mengenai strategi meningkatkan skor SINTA bagi dosen. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan pentingnya pemutakhiran data penelitian dan publikasi di SINTA agar dosen dapat meningkatkan skor dan peringkat mereka di platform tersebut.
“Skor SINTA yang tinggi tidak hanya meningkatkan kredibilitas akademik dosen, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan hibah penelitian dan kolaborasi dengan institusi lain,” ujar Harry Setya Hadi.
Beliau juga memberikan langkah-langkah praktis dalam meningkatkan skor SINTA, termasuk strategi dalam publikasi jurnal, sitasi, dan kolaborasi penelitian.
LPPM Universitas Ekasakti berkomitmen untuk terus membantu dosen yang mengalami permasalahan dalam pemutakhiran akun SINTA mereka. Selain itu, LPPM juga akan mengagendakan tur ke semua program studi untuk memberikan pendampingan dan bimbingan langsung kepada dosen dalam meningkatkan kualitas penelitian mereka.
Ketua LPPM, Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si., menegaskan bahwa LPPM berharap pada tahun 2025 Universitas Ekasakti dapat semakin banyak melakukan hibah penelitian dan menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Kami berharap, setelah mengikuti workshop ini, para dosen dapat segera mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam penyusunan proposal penelitian mereka. Kami juga akan menyediakan bimbingan dan asistensi bagi dosen yang membutuhkan bantuan dalam proses pengajuan hibah,” ujar Prof. Ketut Budaraga.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan jumlah proposal penelitian yang diajukan oleh dosen Universitas Ekasakti semakin meningkat, sehingga lebih banyak penelitian yang mendapatkan pendanaan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta masyarakat luas.