Optimalisasi Layanan! Universitas Ekasakti Gelar FGD Pengujian Sistem Pelayanan

Padang, 24 Februari 2025 – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan akademik dan administratif, Universitas Ekasakti menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Pengujian Sistem Pelayanan Universitas Ekasakti. Acara ini dilaksanakan di Rektorat lantai 3 dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Perpustakaan beserta tim, dosen D3 Manajemen Informatika, BAPSI, Lembaga Penjamin Mutu (LPM), serta Tim IT Universitas Ekasakti.

FGD ini diawali dengan pembukaan resmi oleh Ketua LPPM Universitas Ekasakti, Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya proses pengujian sistem sebelum diimplementasikan secara luas. “Pengujian sistem bukan hanya sekadar tahap formalitas, melainkan sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa sistem yang kita gunakan mampu memberikan layanan terbaik kepada seluruh sivitas akademika,” ujarnya.

Setelah itu, Rektor Universitas Ekasakti, Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd, turut menyampaikan masukan. Beliau menyoroti pentingnya inovasi berbasis teknologi dalam meningkatkan efisiensi layanan di lingkungan kampus. “Kualitas layanan pendidikan sangat bergantung pada keandalan sistem yang digunakan. Dengan adanya FGD ini, diharapkan sistem pelayanan Universitas Ekasakti semakin optimal dan dapat memenuhi standar mutu yang diharapkan,” jelasnya.

Sebagai narasumber utama dalam FGD ini, Sekretaris LPPM Universitas Ekasakti, Harry Setya Hadi, S.Kom, M.Kom, menyampaikan materi berjudul *Pentingnya Proses Pengujian Sistem Sebelum Sebuah Sistem Digunakan Secara Umum*. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa pengujian sistem bertujuan untuk memastikan fungsionalitas, keamanan, dan kestabilan sistem sebelum diterapkan di lingkungan kampus.

Beliau memaparkan bahwa proses pengujian sistem dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

1. Pengujian Internal – Dilakukan oleh Civitas untuk mengidentifikasi bug dan memastikan sistem berjalan sesuai dengan spesifikasi awal.

2. Pengujian Eksternal – Melibatkan Praktisi IT

Untuk memastikan keakuratan hasil pengujian, tiga metode utama digunakan dalam pengujian sistem ini:

- Black Box Testing – Menguji sistem tanpa mengetahui struktur internalnya, berfokus pada output yang dihasilkan berdasarkan berbagai input yang diberikan.

- White Box Testing – Menguji kode sumber secara mendalam untuk memastikan setiap fungsi bekerja dengan benar.

- Gray Box Testing – Kombinasi dari Black Box dan White Box yang memungkinkan pengujian sistem secara lebih menyeluruh.

Selain pengujian fungsional, aspek keamanan sistem juga menjadi perhatian utama dalam FGD ini. Dilaksanakan pula penetration testing atau uji penetrasi untuk mengidentifikasi potensi celah keamanan dalam sistem. Pengujian ini menggunakan beberapa metode, di antaranya:

- Static Analysis – Menganalisis kode sumber untuk menemukan kerentanan sebelum sistem berjalan.

- Dynamic Analysis – Menguji sistem saat sedang berjalan untuk mendeteksi potensi eksploitasi keamanan.

- Fuzz Testing – Memasukkan data acak dalam jumlah besar ke dalam sistem untuk melihat apakah ada celah keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas.

Menurut Harry Setya Hadi, penetration testing sangat penting untuk memastikan bahwa sistem tidak hanya berjalan dengan baik, tetapi juga terlindungi dari ancaman siber yang semakin berkembang. “Sistem yang baik bukan hanya yang dapat berfungsi optimal, tetapi juga harus aman dari ancaman eksternal yang dapat membahayakan data dan operasional kampus,” tegasnya.

Beberapa peserta yang hadir dalam FGD ini turut memberikan masukan terhadap alur proses sistem yang sedang dikembangkan. LPPM Universitas Ekasakti menyatakan kesiapan untuk menerima setiap masukan guna pengembangan sistem yang lebih baik.

Menurut Harry Setya Hadi, tidak ada sistem yang sempurna dan tidak ada sistem yang aman 100%, tetapi LPPM berkomitmen dalam menjaga kestabilan dan kenyamanan layanan yang ada di Universitas Ekasakti. “Kami terus berusaha menyempurnakan sistem agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan optimal, serta memastikan bahwa keamanan dan fungsionalitasnya tetap terjaga,” ujarnya.

Untuk Pengujian Eksternal, Universitas Ekasakti juga menggandeng Praktisi IT sebagai penguji, guna memberikan perspektif yang lebih luas dan independen dalam mengevaluasi sistem yang dikembangkan.

Pelaksanaan FGD ini mendapatkan respons positif dari para peserta. Kepala Perpustakaan Universitas Ekasakti menyampaikan bahwa pengujian sistem sangat diperlukan untuk memastikan keandalan layanan akademik, terutama dalam penyediaan sumber daya digital bagi mahasiswa dan dosen. “Kami berharap sistem yang diuji dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan meningkatkan efisiensi kerja di lingkungan kampus,” ujarnya.

Dosen D3 Manajemen Informatika yang turut hadir juga menyoroti pentingnya penerapan metode pengujian dalam proses pembelajaran mahasiswa. “Dengan adanya pemahaman tentang pengujian sistem, mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja, khususnya di bidang pengembangan perangkat lunak dan keamanan siber,” kata salah satu dosen yang hadir.

Focus Group Discussion *Pengujian Sistem Pelayanan Universitas Ekasakti* menjadi langkah strategis dalam memastikan kualitas layanan akademik dan administratif di kampus. Dengan penerapan metode pengujian yang komprehensif serta uji keamanan melalui penetration testing, diharapkan sistem yang dikembangkan dapat memberikan layanan yang lebih efektif, efisien, dan aman bagi seluruh sivitas akademika.

Melalui kolaborasi antara berbagai pihak, Universitas Ekasakti terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi teknologi yang dapat mendukung kegiatan akademik dan operasional kampus secara lebih optimal. FGD ini menjadi bukti nyata bahwa pengujian sistem merupakan tahapan krusial sebelum implementasi, guna memastikan sistem yang digunakan benar-benar memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi.(Harry/LPPM)