Kolaborasi UNES–Pemko Padang: Inovasi IoT untuk Sampah dan Pangan

Padang, 03 Juli 2025 — Universitas Ekasakti (UNES) menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Kota Padang untuk mengembangkan sistem Smart City berbasis Internet of Things (IoT) yang menitikberatkan pada hilirisasi sampah serta penguatan ketahanan pangan dan energi terbarukan.

Pertemuan berlangsung di kediaman pribadi Wali Kota Padang, Fadly Amran, dan turut dihadiri oleh jajaran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Delegasi Universitas Ekasakti dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Ekasakti

Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Sufyarma Marsidin, M.Pd, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen UNES untuk menghadirkan solusi konkret berbasis riset dan teknologi dalam menjawab tantangan kota, terutama dalam bidang lingkungan, energi, dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara itu, Harry Setya Hadi, S.Kom, M.Kom, selaku Sekretaris LPPM, memaparkan konsep Smart Waste to Energy yang melibatkan pemanfaatan sensor IoT, dashboard monitoring, Bank Sampah digital, dan proses hilirisasi berupa pirolisis serta konversi sampah organik menjadi pupuk—mendukung ketahanan pangan lokal. Sistem ini juga dilengkapi fitur insentif digital untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyatakan bahwa sampah masih menjadi tantangan besar di Kota Padang, dan pihaknya menyambut baik dukungan dari kalangan akademisi.

“Kami berharap Universitas Ekasakti dapat menjadi bagian penting dalam menghadirkan solusi nyata, termasuk ikut ambil andil dalam Perlombaan Lingkungan Bersih yang sedang digalakkan di Kota Padang. Kehadiran sistem berbasis teknologi ini akan memberikan nilai tambah dan daya saing tersendiri bagi kelurahan maupun kecamatan yang berpartisipasi,” ujar Fadly Amran.

Lebih lanjut, ia menyatakan ketertarikannya terhadap penerapan teknologi IoT sebagai instrumen modernisasi sistem pengelolaan sampah kota.

Sebagai tindak lanjut, LPPM Universitas Ekasakti menyatakan bahwa tantangan ini menjadi peluang berharga bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan daerah. Dalam waktu dekat, direncanakan akan dilakukan FGD (Focus Group Discussion) antara UNES dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang untuk merumuskan skema teknis, area uji coba, dan integrasi sistem yang direncanakan.

Pertemuan ini menjadi tonggak awal dari sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi dalam menjawab tantangan lingkungan secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari pendekatan edukatif, sosial, dan berkelanjutan.

Universitas Ekasakti melalui LPPM riset multidisiplin berkomitmen untuk terus mengembangkan riset terapan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus mendorong mahasiswa dan dosen agar terlibat aktif dalam pengabdian masyarakat berbasis teknologi.

Selain itu, keterlibatan UNES dalam Perlombaan Lingkungan Bersih akan didorong tidak hanya sebatas dukungan teknis, tetapi juga melalui kegiatan pendampingan, literasi digital masyarakat, pelatihan kader lingkungan, serta monitoring evaluasi data melalui dashboard yang dapat diakses secara real-time oleh pemerintah dan masyarakat.

Inovasi ini diharapkan menjadi model pengelolaan sampah terintegrasi berbasis IoT pertama di Sumatera Barat, yang tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi melalui hilirisasi produk, serta mendorong kemandirian energi dan pangan dari level komunitas terkecil.

Dengan semangat kolaboratif ini, Universitas Ekasakti siap menjadi mitra strategis Pemko Padang.

Langkah kolaboratif ini juga mencerminkan implementasi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Universitas Ekasakti tidak hanya berperan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi motor perubahan sosial dengan menghadirkan teknologi tepat guna yang dapat langsung diterapkan di lapangan.

Keterlibatan lintas bidang keilmuan dari Teknik Elektronika, Manajemen Informatika, hingga LPPM menjadi kekuatan utama dalam merancang sistem yang multidimensi—mencakup hardware IoT, integrasi software, visualisasi data, dan edukasi digital masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat kolaboratif yang dibutuhkan dalam membangun kota yang tidak hanya pintar secara teknologi, tetapi juga cakap secara sosial dan ekologis.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan energi, dan krisis pangan, pendekatan sirkular dan digital seperti yang diusulkan UNES menjadi solusi yang relevan dan visioner. Sistem yang dikembangkan bukan hanya berorientasi pada penyelesaian masalah sampah, tetapi juga pada penciptaan ekosistem ekonomi hijau berbasis masyarakat.

Ke depan, Universitas Ekasakti juga merancang pengembangan platform Bank Sampah Digital yang terhubung langsung dengan sistem insentif dan reward berbasis IoT, pemantauan volume sampah, serta analisis data konsumsi energi dari proses pirolisis. Sistem ini akan diperkuat dengan dashboard kota pintar (Smart Dashboard) yang memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data (data-driven policy) oleh pemerintah kota.

Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, UNES dan Pemko Padang diharapkan mampu menjadi contoh sukses bagi kota-kota lain di Indonesia dalam membangun ekosistem smart city yang berpihak pada lingkungan, masyarakat, dan masa depan.

Sebagai bentuk komitmen dan kesiapan, Universitas Ekasakti secara simbolis menyerahkan sebuah Buku Konsep Teknologi IoT untuk Hilirisasi Sampah dan Ketahanan Pangan-Energi kepada Wali Kota Padang. Buku ini disusun oleh Tim LPPM Universitas Ekasakti dan berisi rancangan sistem, alur integrasi, serta roadmap implementasi teknologi berbasis data dan lingkungan berkelanjutan.

Melalui penyerahan buku ini, UNES menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah kota dalam mendorong transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, dan pengabdian berbasis riset nyata bagi masyarakat.