Padang, 11 Juli 2025 — Universitas Ekasakti (UNES) terus menegaskan perannya sebagai kampus yang berdampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini terlihat dalam kunjungan dan diskusi kolaboratif yang dilaksanakan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Padang, bertempat di Kantor Kominfo Kota Padang, Jumat (11/7).
Dalam kegiatan ini, UNES dan Dinas Kominfo membahas dua isu strategis, yaitu kesadaran lingkungan melalui pengelolaan sampah di kawasan kampus, serta pengembangan desa binaan digital sebagai wujud pengabdian kampus terhadap masyarakat berbasis teknologi.
Rombongan UNES disambut langsung oleh Kepala Bidang E-Government Dinas Kominfo Kota Padang, Nur Hakim, S.ST., MT, bersama jajarannya. Dalam sambutannya, Nur Hakim menyampaikan apresiasi atas semangat kolaborasi yang dibawa oleh UNES.
“Kampus seperti UNES memiliki potensi besar dalam membantu pemerintah membangun budaya digital dan kesadaran lingkungan. Kami sangat terbuka untuk bekerja sama,” ujar Nur Hakim.
Hadir dalam kunjungan ini, Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si., selaku Kepala LPPM Universitas Ekasakti Padang, yang menyampaikan bahwa kampus harus mengambil peran aktif dalam menjawab tantangan sosial dan lingkungan.
“Kampus berdampak bukan hanya slogan, tapi aksi. Kami datang untuk membangun sinergi jangka panjang, mulai dari kesadaran sampah di kampus, hingga kontribusi teknologi untuk desa-desa mitra UNES,” jelas Prof. I Ketut Budaraga.
Turut hadir mendampingi, Harry Setya Hadi, S.Kom., M.Kom. sebagai Sekretaris LPPM UNES, serta Dr. Nuraeni Dahri, S.Kom., M.Kom., selaku Kepala Program Studi D-III Manajemen Informatika, dan Dr. Jusmita Weriza, S.Kom., M.Kom., dosen D-III Manajemen Informatika. Hadir pula mahasiswa D-III Manajemen Informatika, yakni Retio.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah bagaimana UNES ingin membangun budaya kesadaran terhadap pengelolaan sampah, mulai dari lingkungan kampus. Mahasiswa akan menjadi motor penggerak perubahan, melalui edukasi, aksi lapangan, dan teknologi.
Dalam pemaparannya, Sekretaris LPPM, Harry Setya Hadi, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan model sistem informasi pengelolaan sampah berbasis QR Code dan Internet of Things (IoT), yang akan diterapkan di lingkungan kampus dan desa binaan.
“Kami ingin mengubah cara pandang masyarakat tentang sampah. Bahwa sampah punya nilai jika dikelola dengan baik, dan teknologi bisa menjadi alat untuk mempermudah proses itu,” ujar Harry.
Menambahkan pentingnya pendidikan lingkungan, Dr. Jusmita Weriza, S.Kom., M.Kom. menekankan bahwa perubahan perilaku harus dimulai dari kesadaran.
“Pendidikan tentang pemilahan sampah sangat penting untuk membentuk kesadaran dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari sumbernya, guna mendukung lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya Jusmita Weriza.
Selain isu lingkungan, UNES juga berkomitmen untuk mewujudkan desa binaan digital. Program ini bertujuan menjadikan desa sebagai lokasi pengembangan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. Rencana ini sangat disambut baik oleh Dinas Kominfo, yang tengah mengembangkan ekosistem smart village di Kota Padang.
Dr. Nuraeni Dahri, selaku Kaprodi D-III Manajemen Informatika, menambahkan bahwa mahasiswa akan dilibatkan langsung dalam proses implementasi desa digital, mulai dari identifikasi kebutuhan teknologi masyarakat, pembuatan sistem informasi desa, hingga pelatihan literasi digital.
“Kami ingin mahasiswa kami belajar langsung di masyarakat. Program desa digital ini bukan sekadar pengabdian, tapi proses belajar yang bermakna,” ujarnya.
Diskusi ini juga sejalan dengan visi Pemerintah Kota Padang dalam mengembangkan Smart City yang inklusif dan partisipatif. Kampus, dalam hal ini UNES, dipandang sebagai mitra penting dalam mengembangkan inovasi berbasis data dan teknologi yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami siap bersinergi lebih lanjut dengan UNES, baik untuk pengembangan desa digital, pelatihan literasi, maupun implementasi teknologi yang dikembangkan oleh mahasiswa,” ujar Nur Hakim.
Sebagai tindak lanjut, UNES dan Dinas Kominfo sepakat untuk menjajaki kerja sama formal melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan penyusunan program kerja bersama. Beberapa program yang dirancang antara lain:
Implementasi sistem bank sampah digital berbasis IoT,
Pemetaan desa binaan prioritas untuk dijadikan desa digital,
Pelatihan literasi digital masyarakat berbasis kurikulum kampus,
Program magang mahasiswa dan dosen praktisi di Kominfo.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kampus dan pemerintah bisa bersinergi untuk membangun solusi bersama atas tantangan sosial dan lingkungan. UNES sebagai perguruan tinggi hadir tak hanya sebagai pusat ilmu, tapi juga sebagai pelopor perubahan dan pemberdayaan berbasis teknologi.
“Langkah ini adalah awal dari kolaborasi besar. Kami ingin membuktikan bahwa kampus bisa berdampak langsung, dan mahasiswa bisa menjadi agen perubahan bagi masa depan yang lebih baik,” tutup Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si.
(Harry/LPPM).
Tag : Universitas Ekasakti Padang, LPPM UNES, Dinas Pertanian Kota Padang, Kampus Berdampak, Smart City Padang, Padang Melayani, Kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintah, Pertanian Cerdas, Internet of Things Pertanian, Pertanian Berbasis Teknologi, Mahasiswa Teknik Mesin UNES, Edukasi Petani, Inovasi Pertanian Padang, TAHURA Dr. M. Hatta, Program Unggulan Pemko Padang, Pengolahan Sampah Organik, Sensor IoT Tanam Padi, Pupuk Kompos untuk Petani, Agribisnis UNES, Agroteknologi UNES, Teknologi Hasil Pertanian UNES, Kolaborasi Kampus dan Dinas Pertanian