Padang, 23 Juli 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ekasakti menggelar kegiatan pembekalan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 yang diselenggarakan di Ruang Sidang Rektor. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Ir. I Ketut Budaraga, M.Si, yang membawakan materi bertajuk “Sinergisitas KKN, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis OBE sebagai Wujud Kampus Berdampak”.
Dalam pemaparannya, Prof. Ketut menegaskan pentingnya membangun Kampus Berdampak, yaitu kampus yang tata kelolanya berorientasi pada kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional melalui implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia mengutip arahan Kemenristek pada Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 yang menekankan bahwa perguruan tinggi harus berperan aktif dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Prof. Ketut menekankan bahwa pendekatan Outcome-Based Education (OBE) menjadi landasan dalam menyusun dan mengevaluasi program KKN. Dalam konteks ini, KKN menjadi wahana pembelajaran kontekstual yang memungkinkan mahasiswa menerapkan ilmu secara langsung untuk memecahkan permasalahan nyata di masyarakat. OBE menekankan capaian pembelajaran lulusan (CPL) dan capaian mata kuliah (CPMK) seperti kemampuan problem solving, komunikasi, empati sosial, hingga kerja tim lintas disiplin.
Mahasiswa, lanjutnya, tidak hanya dituntut mengidentifikasi masalah, tetapi juga merancang solusi dengan pendekatan ilmiah, berdasarkan potensi lokal, dan bekerja sama dengan masyarakat. “KKN harus dirancang sebagai pembelajaran imersif yang menyentuh aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap,” ujarnya.
Kegiatan KKN tidak bisa lagi berdiri sendiri. “Saat ini sudah saatnya KKN diintegrasikan dengan penelitian dan pengabdian,” tegas Prof. Ketut. Sinergi ini bertujuan agar:
Penelitian menghasilkan solusi berbasis data dan kajian akademik di masyarakat.
Pengabdian menerapkan hasil penelitian secara langsung untuk pemberdayaan.
KKN menjadi kolaborasi mahasiswa multidisiplin dalam menyelesaikan persoalan desa secara nyata.
Ia juga menampilkan berbagai bentuk program sinergis seperti KKN berbasis hasil penelitian, KKN tematik hasil pengabdian dosen, hingga KKN sebagai bagian proyek riset institusi seperti desa binaan.
KKN yang berbasis OBE harus memiliki luaran yang jelas dan terukur. Beberapa contoh luaran yang diharapkan antara lain:
Produk teknologi/inovasi hasil penerapan di masyarakat
Artikel ilmiah populer atau publikasi media massa
Karya video dan poster edukatif
Peningkatan kapasitas mitra (pengetahuan, pendapatan, kualitas produk)
Dan untuk DPL, diharapkan dapat menghasilkan publikasi di jurnal terindeks SINTA.
Prof. Ketut menekankan bahwa DPL berperan sebagai fasilitator refleksi capaian pembelajaran dan integrator keilmuan, sementara LPPM bertugas menyelaraskan topik KKN dengan roadmap riset dan pengabdian kampus. Dalam jangka panjang, LPPM telah menyusun panduan sistem pelayanan dan informasi secara daring melalui platform resmi: https://app.unespadang.ac.id.
Mengakhiri pembekalan, Prof. Ketut menekankan bahwa KKN bukan sekadar pengabdian, melainkan dapat menjadi jembatan strategis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pendekatan OBE, KKN diharapkan mampu:
Memberikan dampak nyata bagi masyarakat
Meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh
Mendukung rekognisi kinerja dosen dan institusi
“Dengan semangat sinergi dan orientasi pada hasil, kita wujudkan Universitas Ekasakti sebagai Kampus Berdampak yang nyata di masyarakat,” pungkasnya.(lppm/harry)